Selasa, 24 November 2015

karya habib novel alaydrus

Karya Habib Novel Alaydrus

  • Halaman: 1
  • Ahlul Bid'ah Hasanah - Jawaban Untuk Mereka yang Mempersoalkan Amalan Para Wali - Habib Noval bin Muhammad Alaydrus

    Akidah|Cinta Rasul|Ibadah|Karya Habib Novel Alaydrus|Kontra Wahabi|Terlaris

    Bagi para pencari kebenaran, buku ini hadir sebagai penghapus dahaga mereka. Di dalamnya telah terhimpun berbagai dalil yang mendasari berbagai amalan salaf yang sering dipertanyakan oleh sebagian kecil umat Islam yang terlalu fanatik pada ajarannya. Karenanya buku ini sangat cocok bagi semua orang yang mencintai amalan salaf, amalan para wali dan bagi mereka yang mencari kebenaran sejati.

    Buku ini selain memberikan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadits, juga banyak memberikan informasi, pandangan serta penjelasan ulama-ulama besar dan terkemuka seputar permasalahan bid’ah dan amalan para wali. Setiap paragraf berisi informasi ilmiah dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Anda bahkan akan menemukan begitu banyak contoh-contoh bid’ah hasanah yang dilakukan oleh para sahabat di zaman Rasulullah saw maupun sepeninggal beliau saw. Buku ini menjadi sangat menarik karena seakan ia membawa kita ke zaman Rasulullah saw dan para sahabat beliau saw.

    Buku ini disusun oleh seorang ustad, da’i plus penulis muda yang sangat produktif. Yaitu Al Ustad Al Habib Noval bin Muhammad Alaydrus.


  • Ahlul Bid’ah Hasanah Jilid 2 – Tahlilan dan Memuji Rasul Upaya Menghidupkan Sunah Nabi – Habib Noval bin Muhammad Alaydrus

    Akidah|Karya Habib Novel Alaydrus|Kontra Wahabi

    Bagi para pencari kebenaran, buku ini hadir sebagai penghapus dahaga mereka. Di dalamnya telah terhimpun berbagai dalil yang mendasari berbagai amalan salaf yang sering dipertanyakan oleh sebagian kecil umat Islam yang terlalu fanatik pada ajarannya. Karenanya buku ini sangat cocok bagi semua orang yang mencintai amalan salaf, amalan para wali dan bagi mereka yang mencari kebenaran sejati.

    Buku ini selain memberikan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadits, juga banyak memberikan informasi, pandangan serta penjelasan ulama-ulama besar dan terkemuka seputar permasalahan bid’ah dan amalan para wali. Setiap paragraf berisi informasi ilmiah dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Anda bahkan akan menemukan begitu banyak contoh-contoh bid’ah hasanah yang dilakukan oleh para sahabat di zaman Rasulullah saw maupun sepeninggal beliau saw. Buku ini menjadi sangat menarik karena seakan ia membawa kita ke zaman Rasulullah saw dan para sahabat beliau saw.

    Buku ini disusun oleh seorang ustad, da’i plus penulis muda yang sangat produktif. Yaitu Al Ustad Al Habib Noval bin Muhammad Alaydrus.
  • Akhlak Nabi, Kisah Hikmah Dalam Kehidupan Rasulullah, Penawar Rindu Para Pecinta Kekasih Allah karya Habib Noval Alaydrus

    Cinta Rasul|Karya Habib Novel Alaydrus|Kisah Hikmah

    Setiap kisah kehidupan Rasulullah Saw sarat dengan pelajaran yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk setiap permasalahan yang kita hadapi Rasulullah Saw telah memberikan jawabannya.

    Dalam buku ini disajikan berbagai kisah yang terjadi dalam kehidupan Nabi Muhammad Saw kisah-kisah yang menyentuh hati. Setiap kisah yang disajikan dapat menjadi panduan bagi siapa pun yang meneladani baginda Muhammad Saw.
  • Akhlak Para Wali

    Karya Habib Novel Alaydrus|Kisah Hikmah

    Para Wali atau kekasih Allah adalah orang-orang yang berjiwa mulia.  Budi pekerti mereka tercatat dengan tinta emas sepanjang sejarah kehidupan manusia.  Para ulama menyatakan bahwa kisah kehidupan para wali merupakan salah satu bala tentara Allah yang sangat berperan untuk meneguhkan hati orang-orang yang menginginkan kedekatan dengan-Nya.  Dalam buku ini, penulis berusaha untuk mengumpulkan berbagai kisah indah yang membuktikan kemuliaan akhlak para Wali Allah dalam mengarungi samudera kehidupan.

    Berbagai kisah yang terdapat dalam buku ini insyâ Allah mampu menggoreskan kesan mendalam dan mempengaruhi kita dengan kuat.  Sebab, selain berasal dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, ia juga selalu terasa segar dan baru.
  • Jurus Jurus Takwa, Solusi Bagi Semua Permasalahan Anda – Habib Noval bin Muhammad Alaydrus

    Ibadah|Karya Habib Novel Alaydrus|Petuah Bijak

    Pusing, sebuah kata yang sering diucapkan manusia ketika terbentur berbagai masalah. Apalagi ketika masalah demi masalah datang dan tiada solusi yang dicapai. Sebenarnya manusia tak perlu pusing, sebab untuk setiap masalah yang dihadapai, telah Allah sediakan jalan keluar yang mudah, jika ia mau menggunakan jurus-jurus takwa.

    Dalam buku ini kita akan menemukan beragama jurus takwa yang akan mendatangkan jalan keluar bagi semua permasalahan kita. Kuncinya “Amalkan dan Yakinlah” dan jangan berkata, “Akan saya coba…”

Selasa, 29 September 2015

habib novel bin muhammad al idhrus

Biografi Singkat Profil Habib Novel bin Muhammad al ‘Aydrus


Belakangan, habib muda kelahiran Solo, 27 Juli 1975, ini mengubah haluan dakwahnya. Dari yang semula berada di zona “aman”, mengisi ta’lim di berbagai masjid dan majelis secara rutin, berkumpul dalam satu komunitas tertentu dengan habaib dan kiai, kini ia harus berpindah-pindah dan keliling dari satu tempat ke tempat lain, dari satu kota ke kota lainnya. Khususnya daerah yang sebagian besar penduduknya belum tersentuh pemahaman agama secara baik. Praktis, keberadaannya jarang terlihat di permukaan.
Ini dilakukannya bukan tanpa alasan. Dewasa ini berbagai penyimpangan dalam aliran Islam semakin marak di Indonesia, wa bil khusus di Solo. Tentu kita masih ingat kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu silam, yang diklaim sementara orang sebagai aksi jihad.
Menurutnya, tragedi memilukan itu tak perlu terjadi, bukan hanya di Solo, namun juga di Indonesia, dan belahan bumi mana pun, bila tidak ada pembiaran terhadap berbagai aliran ekstrem. Inilah peran pemuka agama untuk membentengi aqidah umat.
Karena Hidayah Allah

Seolah mendapat ilham dari Allah SWT, mulai saat ini hingga beberapa waktu ke depan, ia akan lebih gencar membendung paham Wahabi, sebuah paham yang kerap menjadi embrio dalam pemahaman kelompok-kelompok umat yang ekstrem. Bukan dengan cara membumihanguskan paham tersebut, melainkan membentengi aqidah umat dari berbagai aliran yang menyimpang dari doktrin Ahlussunnah wal Jamaa’ah. Sebab, menurutnya, Wahabi itu sesungguhnya kecil, umatlah yang membesarkannya dengan menjadi pengikutnya.


Masih menurut Habib Noval, umat Islam yang berpaham Wahabi itu tidak akan bisa berubah dengan berbagai mau’izhah dan dialog. Mereka hanya akan berubah dengan hidayah Allah. Dialog, sehebat apa pun dan segencar apa pun, tidak efektif bila hidayah Allah belum bermain. Masalahnya, keduanya, baik Ahlussunnah maupun Wahabi, sama-sama menggunakan dalil dan hadits yang hampir sama, hanya pemahamannya yang berbeda. “Seribu ulama Wahabi dan seribu ulama Ahlusunnah, bila beradu ilmu, masing-masing tidak akan menemukan titik temu. Umumnya, seseorang yang keluar dari Wahabi bukan karena ilmu, namun hidayah dari Allah SWT,” kata habib berusia 36 tahun ini.
Ada salah satu kisah menarik di Jawa Timur. Seorang pemuda Wahabi meyakini bahwa pahala mengirim hadiah surah Al-Fatihah kepada orang yang telah meninggal tidak sampai kepadanya, dan dia berdebat habis-habisan dengan koleganya yang seorang Ahlusunnah wal Jama’ah.
Tiba-tiba datang salah seorang habib, dan diadukanlah perkara tersebut.
Menariknya, dengan ringan sang habib hanya menjawab, “Insya Allah sampai, buktikan saja sendiri.”
Malam harinya, pemuda Wahabi tersebut merasa penasaran dan ia pun ingin membuktikan saran sang habib, mengirim hadiah surah Al-Fatihah khusus untuk ayahnya, yang telah lama menghadap-Nya.
Ketika tidur di malam itu juga, ia bermimpi bertemu sang ayah. Bahkan dalam mimpinya itu ayahnya berkata, “Kenapa tidak dari dahulu kamu mengirimkan hadiah ini untuk ayah, Nak?”


Kontan saja ketika terbangun di pagi harinya ia merasa begitu trenyuh. Bahkan ia menjadi mempercayai mimpinya tersebut.

Tidak lama kemudian, ia mengisahkan mimpinya itu kepada teman debatnya. Sejak saat itu, ia pun menyakini dan selalu mengatakan kepada khalayak bahwa hadiah Al-Fatihah untuk orang yang telah meninggal itu sampai.
Artinya, perpindahan aqidah itu bukan karena ilmu, melainkan hidayah dari Allah SWT. Mungkin, seseorang yang baru mulai memasuki ajaran Wahabi masih bisa dipengaruhi dan diberi pemahaman untuk kembali. Tapi bagi yang sudah menjadi Wahabi sangat sulit. Menurut Habib Noval, mengutip perkataan Habib Ali Al-Habsyi, orang yang telah terkena penyakit Wahabi, susah sembuhnya.
Tegas sedari Awal 

Sepertinya, sungguh tepat bila suami Syarifah Fathimah Qonita binti Ali Al-Habsyi, yang masih terhitung cucu Habib Anis Al-Habsyi, ini memutuskan untuk terjun ke lingkungan bawah yang selama ini awam wawasan keberagamaannya. Bukankah mencegah itu jauh lebih baik daripada mengobati?
Sebetulnya dakwah membendung paham Wahabi telah dilakukannya sejak beberapa tahun silam, semasa Habib Anis bin Alwi Al-Habsyi, guru sekaligus kakek mertuanya, masih hidup. Habib Noval merasa beruntung belajar langsung dengan habib kharismatis itu.
Sejak kecil, sepulang sekolah, mulai dari SD hingga SMA, ia, yang kini telah dianugerahi dua orang anak, selalu aktif di berbagai kegiatan di Masjid Ar-Riyadh, Solo. Yakni shalat berjama’ah, tadarus Al-Qur’an, membacaan ratib, sampai mengikuti pengajian umum secara rutin, mulai dari tema sejarah nabi atau hadits, nahwu dan fiqih, tasawuf, hingga tafsir Al-Qur’an.
Pengembaraan pencarian ilmunya pernah mengantarkannya hingga nyantri di Pondok Pesantren Darul Lughah wad Da’wah, Pasuruan, Jawa Timur, yang kala itu diasuh oleh almarhum Ustadz Hasan Baharun. Namun, sang bunda tampak berat berpisah, ia pun akhirnya hanya sempat belajar di sana selama satu semester plus masa percobaan satu bulan. Jadi kurang lebih selama tujuh bulan.
Meski begitu, waktu yang sangat singkat ini dirasakannya sangat berarti. Sebab hanya dalam kurun waktu tujuh bulan, ia telah dapat berbahasa Arab relatif baik. Ini memang menjadi motivasinya. Pasalnya, ia selalu teringat dengan pesan sang kakek, almarhum Habib Ahmad bin Abdurrahman Alaydrus, bahwa, “Jika kamu mampu menguasai bahasa Arab, kamu telah menguasai setengah ilmu.”
Setelah mendapat restu sang guru, Ustadz Hasan, di tahun 1995, Habib Noval kembali ke kampung halamannya. Sambil terus belajar kepada Habib Anis dan beberapa habib dan kiai lainnya, ia juga mulai berdakwah.
Masa-masa awal itu ia tidak terjun langsung membina umat yang rentan menjadi basis sasaran Wahabi, namun tetap menyuarakan bahayanya aliran Wahabi dan Syi’ah. “Saya sudah berani tegas sejak pertama kali berdakwah. Masa itu Habib Anis masih ada. Dalam khutbah Jum’at misalnya, saya sangat tegas menentang Syi’ah dan Wahabi, namun bahasannya tetap santun dan ilmiah. Dikenal galak, karena berani menyuarakan yang hak dan bathil,” tutur Habib Noval.
Bila dipersentasekan, keberadaan kalangan awam itu jumlahnya sangat besar. Selama ini mereka kebanyakan beragama hanya ikut-ikutan. Namun mereka amat mendambakan kebaikan, sehingga mereka pun taat mengikuti berbagai ritus ibadah. Tidak hanya yang yang wajib, namun juga yang sunnah, seperti shalawatan, tahlilan, Maulidan, dan sebagainnya. Pada gilirannya, sikap taqlid mereka itu disalahgunakan oleh sekelompok tertentu untuk menebar ajakan agar meninggalkan ajaran Ahlusunnah wal Jama’ah.
Strategi para penebar ajaran itu semakin agresif. Mereka begitu keras menuduh pengamal ritus tersebut sebagai perilaku bid’ah dan sesat, dan para pelakunya kelak akan berada di neraka. Tuduhan itu dilontarkan langsung di hadapan umat. Bukan lagi hanya melalui buku-buku. Terkadang, mereka juga menyebarkannya lewat SMS. Segala cara ini mudah saja mereka lakukan, mengingat dukungan dana yang begitu besar.


Meluruskan Stigma Negatif Bid’ah
Mengenai bid’ah, kata Habib Noval, bid’ah itu sendiri terbagi menjadi dua: bid’ah hasanah dan bid’ah dhalalah. Sayangnya selama ini kata bid’ah sudah begitu melekat dengan stigma negatif, yang setiap pelakunya itu ahli neraka. Mereka berhasil menempatkan kata bid’ah sebagi sesuatu yang buruk. “Maka saya harus berjuang merebut kembali istilah bid’ah agar tidak dikonotasikan negatif,” kata Habib Noval semangat.

Menurutnya, Syaikh Alwi Al-Maliki, yang berada di Arab Saudi, sarang Wahabi, saja tidak berdiam diri. Ia melakukan perlawanan dengan berbagai cara, baik lisan ketika berdakwah maupun tulisan dalam berbagai kitab dan bukunya. Apalagi muslim Sunni Indonesia, yang mayoritas. “Saya terpanggil, mulai saat ini harus lebih fokus memberantas paham Wahabi, terutama di Solo,” katanya kembali menegaskan.
Menyusul kesuksesan buku terdahulunya, Mana Dalilnya, yang juga ditujukan untuk menolak paham Wahabi, baru-baru ini Habib Noval meluncurkan buku terbarunya berjudul Ahlul Bid’ah Hasanah.
Sekilas buku ini memiliki kemiripan dengan buku sebelumnya. Namun menurut Habib Noval, buku ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Sesuai namanya, isi buku yang dibandrol seharga empat puluh lima ribu rupiah ini mengupas dalil dan sumber berbagai amaliah Ahlusunnah wal Jama’ah yang selama ini diklaim sebagaibid’ah dan sesat, serta mencantumkan pendapat para ulama yang kuat. Lebih praktis dan tegas. “Pada buku Mana Dalilnya, saya menggunakan kerangka berpikir Wahabi. Sementara buku ini kerangka berpikirnya tengah-tengah: Wahabi dan kaum santri,” katanya.
Aqidah umat mesti diperkuat, agar tidak mudah goyah. Salah satunya dengan membaca buku Ahlul Bid’ah Hasanah.
Tampaknya, buku ini akan kembali mendulang sukses seperti buku-buku karya Habib Noval sebelumnya.

Saat ini, bila ada yang mempengaruhi dan menuduh dengan berbagai label negatif terkait dengan Ya-Sinan, tahlilan, shalawatan, misalnya, umat tidak hanya diam, apalagi terpengaruh, mereka mulai berani membantah, dengan mengutarakan dalil-dalil yang kerap disampaikan Habib Noval, atau minimal tidak terpengaruh.
Semangat habib muda ini dalam membentengi aqidah umat begitu tinggi. Untuk mendukung dakwahnya, kini Habib Noval juga merambah bisnis kaus oblong dengan berbagai gambar dan kata-kata ciri khas Ahlusunnah wal Jama’ah yang menggugah. Ini diproduksinya sendiri menggunakan label “Abah”, singkatan “Ahlul Bid’ahHasanah”.
“Pada produksi kaus, saya menggunakan kata-kata yang menyentuh tapi tidak provokatif, seperti ziarah kubur, Ya-Sinan, tahlilan, Maulidan, kemudian diarahkan dengan menggunakan tanda panah ke kata surga. Kemudian, kalimat Lebih baik gila dzikir daripada waras namun tidak dzikir,” kata Habib Noval.
Respons masyarakat cukup besar. Produksi pertama pada Ramadhan lalu, sebanyak 750 telah habis diserbu konsumen. Saat ini produksi kedua mencetak 1.500 kaus dengan dua varian, lengan panjang dan pendek. Warnanya beragam, mulai dari putih, biru, merah, hingga hitam.
sumber : http://pondokhabib.wordpress.com/2011/12/28/habib-noval-bin-muhammad-alaydrus-melindungi-umat-dari-virus-wahabi/

Kumpulan ceramah Habib Novel bin Muhammad Alaydrus

 
Kajian Islam Habib Novel bin Muhammad Alaydrus (2012)
Download Kumpulan Ceramah Format MP3 Habib Novel .
Sumber Link http://archive.org/details/KajianIslamHabibNovelBinMuhammadAlaydrus


صَلَّى عَلَيكَ الله
3.7 MB
[03 OKTOBER 2012] :: Keutamaan Mencari Ilmu 10.0 MB
[10 OKTOBER 2012] :: Kemuliaan Orang Yang Mencari Ilmu 9.7 MB
[21 Muharram 1434 H] :: Akhlaq Orang-Orang Shaleh Terdahulu 5.6 MB
[28 Muharram 1434 H] :: Manakib dan Sedikit Nasehat Syeikh Abdul Qodir al-Jilani 14.3 MB

Agama Adalah Nasehat (Part 1)14.1 MB
Agama Adalah Nasehat (Part 2) 16.0 MB
Agama Adalah Nasehat (Part 3) 15.9 MB

Hikmah Qurban Idul Adha 15.2 MB
Hakekat Kalimat Laa Ilaha Illa Allah (Bagian 1) 14.8 MB
Hakekat Kalimat Laa Ilaha Illa Allah (Bagian 2) 20.4 MB

Mendirikan Shalat 13.0 MB
Sahabat Abu Hurairah (Bagian 1) 11.7 MB
Sahabat Abu Hurairah (Bagian 2) 17.1 MB
Perjalanan Menuju Allah SWT 26.8 MB
Fadilah Dzikir dan Istighfar 13.3 MB
Sujudnya Malaikat Kepada Nabi Adam AS 13.8 MB
Kembali Kepada Ulama 24.3 MB
Makanan Yang Baik 31.3 MB
Kebesaran Baginda Rasulullah SAW 15.8 MB
Kemuliaan Nabi Muhammad SAW 24.8 MB
Shalawat Nabi SAW (Bagian1) 11.9 MB
Shalawat Nabi SAW (Bagian 2) 16.3 MB

Cinta Sahabat Kepada Rasulullah SAW (Bagian 1) 11.7 MB
Cinta Sahabat Kepada Rasulullah SAW (Bagian 2) 17.9 MB
Indahnya Akhlaq Nabi 24.6 MB
Tujuan Diutusnya Nabi Muhammad SAW 23.5 MB
Siapa Baginda Nabi Muhammad SAW 15.4 MB
Kemuliaan Baginda Nabi Muhammad SAW 14.3 MB
Sesungguhnya Allah Maha Indah dan Mencintai Keindahan - Kisah Raja Tubba' 15.4 MB
Bagaimana Alam Ketika Rasulullah SAW Dilahirkan 16.5 MB

Isra Mi'raj Bagian 1 15.7 MB
Isra Mi'raj (Bagian 2) dan Kajian Bersama KH. Drs. Wahfiuddin MBA 22.7 MB
Isra Mi'raj (Bagian 3) 13.1 MB

Apa itu Tariqoh 18.4 MB

Syarah Ratib Al-Haddad (Bagian 1) dan Isra Mi'raj (Bagian 4) 14.3 MB
Syarah Ratib Al-Haddad (Bagian 2) dan Isra Mi'raj (Bagian 5) 12.6 MB
Syarah Ratib Al-Haddad (Bagian 3) dan Isra Mi'raj (Bagian 6) 14.1 MB
Syarah Ratib Al-Haddad (Bagian 4) dan Isra Mi'raj (Bagian 7) 20.5 MB